Inti Sari Bab 5 (Sumpah
Pemuda dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika)
Negara
Kesatuan Republik Indonesia lahir karena dipertegas oleh sikap dan komitmen
pemuda untuk berbangsa satu dan bertanah air satu, Indonesia. Komitmen untuk
bangsa dan tanah air Indonesia diikrarkan para pemuda dalam Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928. Sumpah menjadi sangat penting dalam sejarah bangsa Indonesia
karena telah menjadi penegas arah perjuangan bangsa Indonesia.
Peristiwa
sejarah Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari pemuda-pemudi Indonesia yang
mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda
dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 hasil rumusan dari Kerapatan
pemoeda-pemoedi atau kongres Pemuda II Indonesia yang hingga kini setiap
tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Sumpah
Pemuda merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia karena perjuangan
yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perubahan yang bersifat
nasional. Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat nasional. Para
pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia. Mereka juga
sadar bahwa hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita kemerdekaan dapat
diraih. Pada tahun 1908, bangsa Indonesia mulai bangkit ditandai dengan
berdirinya Budi Utomo yang mendorong bermunculannya organisasi pemuda, seperti
berikut.
1. Trikoro
Dharmo
Trikoro
Dharmo didirikan oleh R. Saitman Wiryosanjoyo, dkk. Di gedung STOVIA Jakarta
pada tahun 1915. Trikoro Dharmo merupakan cikal bakal Java. Ia memiliki tiga
visi mulia yaitu sakti berarti kekuasaan dan kecerdasan, budi berarti kasih
bijaksana, bhakti berarti kasih sayang. Tujuan Trikoro Dharmo sebagai berikut:
- a Mempererat tali persaudaraan antar siswa-siswi Bumi Putra pada sekolah menengah dan kejuruan.
- b . Menambah pengetahuana umum bagi anggotanya.
- c Membangitkan dan dan mempertajam peranan untuk segala bahasa dan budaya.
2. Jong
Sumateranen Bond
Organisasi
pemuda pelajar Sumatera, didirikan pada tahun 1917 di Jakarta. Pada kongres
ketiga, Jong Sumateranen Bond melontarkan pemikiran Moh. Yamin, yaitu anjuran
agar penduduk nusantara menggunakan bahasa melayu sebagai bahsa pengantar dan
bahasa persatuan.
3. Jong
Ambon, Jong Minahasa, Jong Celebes.
Didirikan pada tahun
1918. Selanjutnya antara tahun 1918-1919. Salah satu tokoh yang dilahir dari
persatuan pemuda Minahasa adalah Sam Ratulangi.
Organisasi
kepemudaan yang tidak berlatar belakang suku dan kedaerahan adalah perhimpunan
Indonesia. Perhimpunan Indonesia beranggotakan para pemuda dari berbagai suku
dan pulau di Indonesia.
Kongres pemuda I, telah menunjukkan
adanya kekuatan untuk membangun persatuan dari seluruh organisasi pemuda yang
ada di Indonesia. Kongres Pemuda I berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama.
Konngres Pemuda II dikenal sebagai Kongres Pemuda 28 Oktober 1928, dilaksanakan
dalam tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh penggagasnya, organisasi
Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPI)
yang beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.
Dalam peristiwa Sumpah Pemuda yang
bersejarah tersebut, diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang
pertama kali diciptakan oleh W.R Supratman. Lagu itu sempat dilarang oleh
pemerintah kolonial Hindia Belanda, tetapi para pemuda terus menyanyikannya.
Sumpah Pemuda telah menjadi jiwa dan
semangat yang terus terpatri dalam hati sanubari para pemuda. Suatu semangat
yang dibangun atas dasar kesamaan nasib dan cita-cita yang kemudian dibungkus
dengan komitmen. Semangat Sumpah Pemuda mencapai puncaknya pada tanggal 17
Agustus 1945 ketika Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Kemerdekaan memberikan kesempatan bagi bangsa Indonesia
untuk mewujudkan masyarakat yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.
Semangat
Sumpah Pemuda dapat dijabarkan dalam nilai-nilai, berikut ini:
- Kami Putra dan Putri Indonesia, mengakui Bertumpah Darah yang Satu, Tanah Indonesia.
Tanah
Indonesia adalah seluruh wilayah Indonesia adalah seluruh wilayah Indonesia
baik di darat dan di laut. Tanah Indonesia sangat Indah dan kaya. Bangsa lain
menyebut sebagai Zambrud Khatulistiwa. Kita bangun kecintaan dan kebanggaan
terhadap tanah air Indonesia sekarang ini dengan menjaga lingkungan sekitar
kita.
a 2. Kami
Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa yang Satu Bangsa Indonesia.
Rasa kebangsaan Indonesia tumbuh dari sejarah
panjang bangsa. Berawal dari hasrat ingin bersatu penduduk yang mempunyai latar
belakang. Untuk menjadi satu bangsa yang akhirnya dideklarasikan oleh sejumlah
pemuda pada saat Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Kita sebagai generasi
penerus mempunyai kewajiban untuk melestarikannya.
3. Kami
Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda menegaskan bahwa bahasa
persatuan adalah bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat
menentukan dalam perkembangan kehidupan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
sebagai bahasa persatuan telah berfungsi secara efektif sebagai alat komunikasi
antarsuku, antardaerah, dan bahkan antarbudaya. Bahasa Indonesia tidak hanya
digunakan sebagai bahasa resmi dalam penyelenggaraan kehidupan negara dan
pemerintahan, tetapi juga sebagai bahasa pengantar pada jenis dan jenjang
pendidikan.
- Memaknai Semangat Kejuangan Pemuda dalam Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia.
Peserta dan panitia Kongres Panitia Kongres Pemuda II di
antaranya: Soegondo Djojopoespito (PPPI), R.M. Djoko Marsaid (Jong Java),
Moehammad Yamin (Jong Sumateranen Bond), Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond),
Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond), R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia),
Senduk (Jong Celebes), Johanes Leimena (Jong Ambon), dan Rochjani Soeoed
(Pemoeda Kaoem Betawi).
Makin banyaknya organisasi yang bermunculan seperti Budi
Utomo mendorong kaum intelektual pada
saat itu untuk membentuk gerekan yang senada dan turut ambil bagian dalam
sejarah pergerakan nasional. Partai Nasional Indonesia (PNI) didirikan pada
tahun 1927. PNI tumbuh dan berkembang menjadi salah satu partai politik
berpengaruh pada saat itu. PNI sebagai
partai nasionalis termasuk mampu berkembang dengan sangat pesat karena semua
golongan dirangkul untuk bergabung dan bersatu.
Pada tahun 1929, PNI melakukan kongres dan mencetuskan
cita cita sosialisme dan semangat nonkooperasi. Berita ini pun mulai memicu
reaksi dari pemerintahan kolonial Belanda. Pemerintah Belanda menangkap para
pemimpin PNI, yakni Ir. Soekarno, Gatot Mangkupraja, Maskun, dan Suriadinata.
Kemudian, keempat tokoh tersebut disidangkan di pengadilan Bandung pada tahun
1930. Sejarah mencatat beberapa pejuang nasional yang berjuang dan meninggal
usia muda. Para Pahlawan tersebut diantaranya sebagai berikut.
1. Wage
Rudolf Supratman.
Wage Rudolf Supratman atau dikenal dengan
W.R. Supratman adalah pengarang lagu kebangsaan Indonesia Raya yang telah
dikukuhkan sebagai pahlwan nasional Indonesia. W.R Supratman lahir di
Jatinegara, Jakarta pada tanggal 9 Maret 1903. Beliau menamatkan sekolah
dasarnya di Jakarta. Pada tahun 1914, W.R Supratman ikut kakak perempuannya
yang bernama Roekijem pindah ke Makassar. Disana ia disekolahkan dan di biayai
oleh suami Roekijem. Pada kongres Pemuda pertama tahun 1926, Supratman yang
hadir ingin menawarkan kepada ketua kongres agar ia diberi kesempatan
memperdengarkan lagu itu dihadapan para peserta namun karena keberaniannya
belum cukup W.R Supratman akhirnya membatalkan niatnya. Baru pada kongres
pemuda kedua pada mala penutupan W.R Supratman dengan gesekan biolanya
mengiringi sebarisan paduan suara membawakan lagu Indonesia Raya, sebelum
merdeka sangat sulit untuk menyanyikannya. Maraknya peredaran lagu Indonesia
Raya ini membuat W.R. Supratman aering diinterogasi intel Belanda. W.R.
Supratman meninggal pada tanggal 17 Agustus 1938 dikarenakan sakit selain lagu
Indonesia Raya ia juga menciptakan matahari terbit.
2.. Chairil
Anwar.
Chairil Anwar adalah penyair yang terkenal
dengan puisinya yang berjudul “AKU’”. Chairil lahir di Medan 26 Juli 1922. Ia
adalah putra mantan bupati Indragiri, Riau. Ia bersekolah di
Hollandshindlandsche School (HIS) yang kemudian dilanjutkan di MULO, tetapi
tidak sampai tamat. Meskipun latar belakang pendidikannya terbatas, Chairil
dapat menguasai tiga bahasa yaitu Inggris, Belanda, dan Jerman. Ia juga mengisi
jam-jamnya dengan membaca karya pengarang internasional. Chairil mulai mengenal
dunia sastra diusia 19 tahun. Beliau pertama kali membaca puisi “AKU” di pusat
kebudayaan Jakarta pada bula Juli 1943. Belum genap 27 tahun, ia meninggal
dunia walaupun hidupnya sangat singkat namun karya-karya beliau sangat melekat
pada dunia sastra Indonesia.
3. Wolter
MonginsidiWolter
Monginsidi adalah pahlawan nasional
pejuang kemerdekaan dari daerah Bantik Minanga. Ia ikut memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada
tanggal 5 September 1949. Semangat juang Wolter mulai muncul karena melihat
penjajahan di bumi pertiwi yang tiada berkesudahan dan makin menjadi-jadi ia
melawan penjajah tidak ada rasa takut demi merdekakan bangsa Indonesia. Sebagai
pemuda yang pantang menyerah dan memiliki semangat juang tinggi, ia tak lantas
putus asa dan menyerah begitu saja. Wolter Monginsidi menulis banyak rangkaian
kata penuh makna yang menunjukkan kecintaannya terhadap ibu pertiwi. Ia dianugerahkan
pemerintah Indonesia Bintang Gerilaya pada tahun 1958.
4. I
Gusti Ngurah Rai
I Gusti Ngurah Rai adalah pahlawan nasional
dari daerah Bali.Terkenal dengan
gagasan perang yakni perang Puputan Margarana yang berarti perang secara
habis-habisan di daerah Margarana. Beliau lahir di Bandung, 30 Januari 1917. Ia
tertarik dengan dunia militer sejak kecil, Pada tahun itu Belanda telah
menduduki Bali dengan memengaruhi raja-raja Bali. Pada tanggal 18 November
tahun1916 menyerah Tabanan, sebab itu menyerang Ngurah Rai dan pasukannya. Pada
saat itu di desa Margarana, beliau dan pasukannya meninggal semua. Dan perang
ini dikenal dengan perang Puputan yang berarti perang habis-habisan.
Dari sejarah Sumpah Pemuda ini, dapat kita
ambil nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa dan membutikan bahwa ternyata
berbagai perbedaan dapat disatukan. Walaupun Sumpah Pemuda terjadi di zaman
dahulu, tetapi ada nilai-nilai luhur yang masih bisa kita terima dan kita
amalkan. Adapn nilai-nilai yang terkandung dalam sumpah pemuda yaitu:
a. Cinta
Bangsa dan Tanah Air.
b. Persatuan
c. Sikap
Rela Berkorban
d. Mengutamakan
Kepentingan Bangsa
e. Dapat
Menerima dan Menghargai Perbedaan
f. Semangat
Perasaudaraan
g. Meningkatkan
Semangat Gotong Royong atau Kerja Sama
Terjadinya
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 itu sendiri menunjukk
an
bahwa pemuda Indonesia memiliki hal-hal berikut.
a. Potensi
b. Tanggung
Jawab
c. Hak
d. Karakter
e. Aktualisasi
Diri
f. Cita-Cita